Youth Interior Design Award 2023

Youth Interior Design Award 2023

Grand Final Youth Interior Design Award 2023 (Y.ID Award) diselenggarakan pada Sabtu (8/7/2023) di ICE, BSD oleh Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII). Ini adalah tahun ketiga diselenggarakannya Y.ID Award. 

Y.ID Award sendiri adalah kompetisi antar mahasiswa desain interior berupa tugas merencanakan interior ruang publik yang memiliki kompleksitas tinggi seperti hotel, restoran, retail, dan perkantoran. Acara Ini merupakan bentuk komitmen HDII dalam mendukung edukasi untuk desainer interior agar melahirkan lulusan yang berkualitas dan menjawab tantangan dari globalisasi.

Dalam Y.ID Award terdapat dua tahap proses penilaian project oleh juri. Tahap pertama menyeleksi 10 nominator menjadi empat finalis. Tahap ini sudah  dilakukan pada 20 Juni 2023 oleh tiga juri dari pihak HDII yaitu Naila Djatnika, Yoana Mersianti, dan Arya Strada.

“Kita lihat keserasian dari bagaimana mereka menyerasikan antara furniture dengan ruangannya dan dengan unsur dekoratifnya. Kita memilih usaha yang terbaik, di mana mereka memikirkan sampai dekoratifnya itu mereka desain sendiri. Jadi, bukan membeli barang jadi atau tempelan.” ujar Yoana Mersianti selaku juri pada penilaian tahap pertama. 

Tahap penilaian kedua diadakan pada 8 Juli 2023 di acara Y.ID Award dengan menghadirkan tiga juri utama. Mr. Keat Ong dari APSDA sebagai Presiden APSDA, Kezia Karin dari Kezia Karin Studio sebagai praktisi desainer interior, dan IR. Mochammad Natsir dari pemerintahan sebagai Pejabat Fungsional Utama Pembinaan Jasa Konstruksi.

Mr.Keat Ong, juri Y.ID Award. Foto: Dok. Depo Bangunan

Keempat finalis mempresentasikan hasil karyanya di depan para juri dalam bahasa Inggris untuk memenangkan empat kategori pemenang yaitu Avian Favorite Design, Dekkson Most Presentation, Onda Most Inspiring Design, dan Niro Best Design. Lalu, juga ada dua kategori pemenang tambahan, TOTO Special International Vote dan Kansai Popular Vote.

Alifiah Azzahra mempresentasikan karyanya. Foto: Dok. Depo Bangunan

Presentasi pertama dibuka oleh Alifiah Azzahra dari Universitas Telkom dengan judul project “Masagena”. Sebuah project restoran Sulawesi Selatan yang terletak di Bandung. Konsep desain interior dari restoran ini diambil dari Rumah Tongkonan, rumah tradisional Sulawesi Selatan. Tujuannya adalah untuk membuat orang dari Sulawesi Selatan yang tinggal di Jawa, dapat merasa nyaman seperti berada “Feels at home” selama di restoran Masagena.

 Presentasi kedua oleh Drake Agrajalada Liemmore dari Universitas Bina Nusantara Jakarta dengan judul project “Terikut Berlayar Menjelajah Timur Khatulistiwa”. Project hotel dengan desain rustic dan konsep aspek kultural dari Manado yang akan terletak di Tanah Abang, Jakarta. Judul projectnya sendiri didapatkan dari keindahan dan ketenangan laut Manado. Oleh karena itu, tema untuk ruangan interior hotel diambil dari tempat wisata di Manado seperti Taman Nasional Bunaken. Selain itu, project ini juga dibuat dengan tujuan untuk men-support pariwisata dan menarik turis luar.

Drake Agrajalada mempresentasikan karyanya. Foto: Dok. Depo Bangunan

Gede Praja Sandara  mempresentasikan karyanya. Foto: Dok. Depo Bangunan

Presentasi ketiga oleh Gede Praja Sandara dari Institut Desain dan Bisnis Bali dengan judul project “Arrus Cafe”. Gede merencanakan project cafe yang terletak di Kota Singaraja, Bali berkonsep Classic Nautical, luxurious, dan elegan dengan tema pantai. Furniture dan dekorasi cafe ini berasal dari material yang dapat didaur ulang. Gede mengatakan bahwa projectnya terinspirasi dari masa kecilnya di Pantai Lovina yang kini telah tercemar oleh sampah plastik.

 Presentasi terakhir oleh Nathania Jatu Malika Putri dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan judul project “Restoran-Meramu Rempah”. Thania menyampaikan bahwa project restoran ini berdasar dari rempah-rempah yang merupakan aset negara Indonesia dan harus diperkenalkan ke seluruh dunia. Maka, ia memilih Restoran Remboelan karena merupakan salah satu restoran dengan penjualan tinggi terbesar yang menyajikan makanan tradisional Indonesia dengan desain interior juga bernuansa budaya Indonesia. Project ini akan terletak di kota Sleman, Yogyakarta dengan konsep restoran kontemporer dan gaya yang otentik, serta bunga lawang sebagai elemen desainnya.

Nathania Jatu Malika Putri  mempresentasikan karyanya. Foto: Dok. Depo Bangunan

Amanda Kettin mempresentasikan Depo Bangunan. Foto: Dok. Depo Bangunan

 Selain presentasi dari keempat finalis, acara ini juga didukung berbagai presentasi dari pihak industri bahan bangunan seperti Depo Bangunan, TOTO, Niro, Kansai, Onda, Avian, Philips, Dekkson, Milan, Premio, dan Pivot Material. Mereka menjelaskan mengenai brand dan product knowledge masing-masing. 

Acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian doorprize dan kesan-pesan dari Kezia Karin selaku perwakilan juri Y.ID Award. Ia mengatakan bahwa ada banyak perkembangan dari karya-karya mahasiswa setelah tiga tahun acara ini diadakan dan ia berharap acara ini akan terus berlanjut.  

“I think we are all hoping that we can bring Indonesia desainer to the international stage.” tutup Kezia Karin. Acara berikutnya adalah pengumuman pemenang oleh Sri Fariyanti Pane. Berikut pemenang dari tiap kategori:

1. TOTO Special International Vote: William Prasetya dari Universitas Pelita Harapan (UPH) – “Mote-Mote Hotel Solas” 

2. Kansai Popular Vote: Marvin Lukiato dari Universitas Bina Nusantara Jakarta – “Kelembutan Tari Kipas Menyusuri Permata Samalona” 

3.  Avian Favorite Design: Nathania Jatu Malika Putri dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta – “Restoran-Meramu Rempah” 

4. Dekkson Most Presentation: Gede Praja Sandara dari Institut Desain Dan Bisnis Bali – “Arrus Cafe” 

5. Onda Most Inspiring Design: Alifiah Azzahra dari Universitas Telkom – “Masagena” 

 Niro Best Design: Drake Agrajalada Liemmore dari Universitas Bina Nusantara Jakarta – “Terikut Berlayar Menjelajah Timur Khatulistiwa”

Foto bersama pemenang Y.ID Award. Foto: Dok. Depo Bangunan

Acara ditutup dengan foto bersama seluruh panitia, perwakilan dari perguruan tinggi yang mendampingi mahasiswa, dan para pemenang.

whatsapp